Sebelum membeli benih pastikan dulu bahwa tempat yang Anda kunjungi merupakan distributor benih yang sudah terpercaya dalam menyediakan benih-benih berkualitas F1.. Bagi konco sedulor tani saat ini sudah tidak perlu bingung-bingung lagi untuk cari kebutuhan benih atau bibit pertanian, karena sudah hadir Faedah Jaya Toko Benih yang menyediakan benih pertanian lengkap ratusan hingga ribuan produk benih hibrida unggul F1 dengan harga murah dan kualitas yang terjamin.
[1] KENAPA MENABUNG BENIH
Benih adalah segumpal potensi hidup. Lewat potensi ini, roda
kehidupan diberi kesempatan untuk terus berputar. Lewat sayur, semak,
hingga pohon yang dihasilkan, mulut-mulut tersuapi, tanah pecah menjadi
rongga-rongga, dan bentang alam terjaga dari erosi, kekeringan, maupun
angin kencang.
Terjaganya kehidupan semestinya terberi, bukan untuk jual-beli.
Memang, jual-beli benih sudah lumrah sejak lama. Akan tetapi, dewasa ini
benih-benih diperjualbelikan tidak hanya dalam bentuknya yang biasa,
namun telah pula dipatenkan berdasarkan pola genetik yang diutak-atik di
beberapa laboratorium negara-negara pongah. Pola-pola daya hidup telah
dikuasai oleh sebagian orang demi keuntungan, dan ini justru
berarti musibah bagi kalangan yang jauh lebih luas, mulai dari munculnya
penyakit-penyakit baru hingga meluasnya kerusakan tanah.
Cara terbaik untuk berkebun adalah dengan meniru pola-pola di alam —
istilah gampang dan kerennya: organik. Satu bagian penting dalam
berkebun organik adalah benih-benih yang organik pula. Artinya,
benih-benih yang terbentuk secara wajar di alam, meski dengan sedikit
bantuan tangan manusia, seperti untuk penyerbukan atau karantina demi
mencegah persilangan.
Memiliki kebun organik adalah salah satu cara Anda bisa terus menanam
tumbuh-tumbuhan organik tanpa harus membeli benih. Anda pun bisa
berbagi bila benih berlebih. Lewat cara-cara yang tepat, kebun Anda akan
menjadi sumber benih yang tidak kenal lelah dalam menghasilkan
potensi-potensi hidup baru.
Berikut adalah panduan menabung benih dari kebun sendiri, disusun
dari berbagai sumber tertulis yang didasarkan pada pengalaman para
pekebun.
[2] KENALI JENIS BENIH
Berdasarkan teknik persiapan penyimpanan, benih dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni benih kering dan benih basah. Benih kering
adalah biji tanaman apapun yang cukup ditunggu hingga menua lalu kering
pada tangkainya sebelum diambil. Contoh benih-benih semacam ini adalah
yang berasal dari cabai, sawi-sawian, dan kacang-kacangan.
Benih basah adalah biji tanaman apapun yang perlu
ditunggu hingga matang pada tangkainya sebelum dipetik untuk kemudian
difermentasi atau direndam air hangat lalu dijemur. Benih-benih ini
biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang buahnya memiliki lendir
seperti tomat, labu-labuan, timun-timunan (termasuk melon dan semangka),
markisa, dan aneka terong. Lendir pada buah-buahan dan sayur-sayuran
ini merupakan medium bagi tersimpannya bibit-bibit penyakit dari tanaman
induk, dan fermentasi ataupun perendaman dalam air hangat merupakan dua
cara yang efektif untuk menghilangkannya.
[3] FERMENTASI & PERENDAMAN DI AIR HANGAT
Benih jenis basah harus ditunggu hingga melewati masa matang sebelum
dipetik. Setelah itu, biji-bijinya dipisahkan untuk dimasukkan ke dalam
wadah kaca (toples atau botol) berisi air hingga terendam seluruhnya.
Tidak perlu menambahkan lendir yang ada pada buah, cukup yang menempeli
biji saja. Tutup wadah rapat-rapat, kemudian simpan di tempat yang gelap
dan sejuk (20-30 derajat Celsius) selama 1,5 hingga 5 hari tergantung
jenisnya (rincian per jenis tanaman dapat dibaca di bagian akhir).
Sebagian orang bereksperimen dengan mencampurkan ragi atau cairan
mikroba khusus ke dalam larutan fermentasi, terutama untuk benih tomat.
Fermentasi ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung udara atau
selaput putih di permukaan air yang biasanya menguarkan bau menyengat.
Segera setelah gelembung atau selaput terbentuk, tuang isi wadah ke
dalam mangkok berisi air dan aduk-aduk sebentar. Benih-benih yang baik akan tenggelam, sedangkan yang buruk atau mati akan mengapung.
Buang cairan dan benih-benih mati, lalu sebarkan benih-benih yang baik
pada alas untuk dikeringkan di sinar matahari atau diangin-anginkan.
Penggunaan tisu atau kertas sebagai alas tidak disarankan karena dapat
menempel pada benih dan dapat merusaknya pada masa penyimpanan.
Sebaiknya pilih alas penjemuran yang licin seperti piring atau mangkok
kaca/keramik.
Memfermentasi biji terlalu lama akan berakibat pada mengecambahnya
benih, sehingga harus segera ditanam dan tidak dapat disimpan. Bila
tidak segera ditanam, biji yang telah berkecambah di dalam cairan
fermentasi akan mengalami pembusukan apabila terus dibiarkan, dan akan
mati apabila disimpan. Benih yang cepat berkecambah selama fermentasi
biasanya berasal dari jenis labu dan terong, yang sebenarnya tidak
memerlukan proses fermentasi apabila berasal dari induk yang sehat.
Cara lain untuk menghilangkan bibit-bibit penyakit dari benih adalah
dengan merendam biji-biji dalam air hangat untuk waktu yang singkat.
Perendaman pertama dilakukan selama 10 menit di air hangat (kurang lebih
37 derajat Celsius). Berikutnya benih direndam kembali dalam air dengan
kehangatan sekitar 47 hingga 51 derajat Celsius selama 15 hingga 30
menit. Buang benih-benih yang mengapung, kemudian rendam benih untuk
terakhir kalinya dalam air biasa sebelum pengeringan. Pastikan seluruh
benih terendam air pada tiap perendaman.
Perendaman di air hangat lebih berisiko dan membutuhkan ketelatenan
ekstra. Apabila air terlalu panas atau perendaman dilakukan terlalu
lama, benih bisa rusak atau bahkan mati. Selain itu, benih yang dipilih
lewat proses ini biasanya hanya dapat disimpan selama setahun atau
kurang. Akan tetapi, proses ini dianggap sangat efektif untuk
menghilangkan bibit-bibit penyakit, sehingga dapat diterapkan tidak
hanya pada benih-benih jenis basah namun juga jenis kering dari beberapa
macam tanaman.
[4] PENYIMPANAN DAN LABEL
Dalam jumlah kecil, benih-benih yang sudah melalui proses pengeringan dapat disimpan di dalam kantong-kantong plastik cetik (ziplock bags)
maupun dalam wadah-wadah kering yang memiliki tutup seperti toples atau
botol, untuk kemudian ditaruh di tempat yang sejuk, kering, dan gelap.
Pilihlah kantong-kantong plastik cetik yang tidak mudah bolong atau
rusak.
Untuk benih dalam jumlah besar, seperti jagung atau padi, pilihlah
wadah penyimpanan yang benar-benar kedap udara. Apabila menggunakan pot
tanah liat, cat bagian luar agar pori-porinya tertutup. Bersihkan wadah
hingga kering, lalu tuang benih sampai penuh. Jika jumlah benih tidak
sampai memenuhi wadah, tambahkan pasir kering atau beras (yang juga
bermanfaat menyerap kelembaban). Perlindungan ekstra terhadap serangga
dapat dilakukan dengan menaburkan cacahan kering daun nimba
(mimba/intaran) atau daun tembakau di dalam wadah. Demi menghindari
lembab, jangan letakkan wadah penyimpanan di lantai, melainkan di atas
sangga seperti meja, kayu, batu, atau rak.
Demi kemudahan identifikasi, sebaiknya satu wadah digunakan hanya
untuk satu jenis benih dari satu waktu panen. Kemudian beri label dengan
informasi nama tanaman, waktu panen, serta asal benih.
Pemberian label waktu panen penting dari segi praktis, sebab benih
rata-rata dapat bertahan dalam penyimpanan untuk kurun waktu paling lama
1 sampai 5 tahun. Dan informasi asal benih, yakni dari mana benih
didapat, bermanfaat jika Anda berniat menyimpan benih-benih pusaka yang
perlu dijaga kemurniannya
. [5] MENJAGA PUSAKA
Benih pusaka (heirloom seeds) adalah benih-benih yang tidak
mengalami perubahan susunan gen dalam kurun waktu yang lama. Artinya,
tidak ada perubahan bentuk, ukuran, maupun rasa dari tanaman induk ke
tanaman turunan secara terus-menerus. Tanaman yang dihasilkan dari benih
pusaka dapat berubah sewaktu-waktu apabila terjadi persilangan, atau
apabila tanaman harus beradaptasi dengan kondisi alam tertentu. Sebagai
contoh, tomat dari negara empat musim yang berhasil dikembangkan di
Indonesia secara wajar kemungkinan besar mengalami penyusutan ukuran
hingga peningkatan keasaman, bahkan mungkin tidak menghasilkan biji sama
sekali. Itulah sebabnya, benih pusaka identik dengan lokalitas. Cabe
khas Sumatra berbeda bentuk, ukuran, dan rasa dengan cabe khas Nusa
Tenggara, misalnya.
Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah keanekaragaman floranya.
Apabila tidak dijaga, keanekaragaman ini akan menyusut secara perlahan
maupun tiba-tiba. Di banyak wilayah, penyusutan ini telah terjadi
khususnya pada jagung, padi, dan kedelai. Benih hibrida, termasuk
yang berkategori GMO, sudah bertahun-tahun didorong oleh pemodal untuk
dikembangkan lewat program-program ketahanan pangan pemerintah, sehingga
para petani mengabaikan benih-benih pusaka. Sementara itu, lahan-lahan
bagi tanaman-tanaman pusaka semakin menyempit akibat perubahan alih
fungsi, misalnya lewat penggundulan hutan untuk perkebunan sawit atau
perkebunan monokultur lain. Sehingga jangan heran apabila banyak
spesies kini telah masuk dalam kategori langka, dan anak cucu kita
mungkin hanya akan mengenal “kemang” sebagai nama kawasan di Jakarta.
Persilangan sesungguhnya telah berabad-abad sengaja dilakukan demi
mendapatkan benih unggul. Akan tetapi seringkali benih-benih turunan
persilangan, atau hibrida, justru menunjukkan pelemahan kualitas ketika
ditanam kembali. Maka dari itu, banyak petani atau pekebun yang
mengandalkan benih-benih pusaka. Akibat banyaknya tanaman hibrida yang
bertumbuhan di sekitar, persilangan dengan jenis-jenis tersebut selalu
mengancam bagi orang-orang yang berupaya untuk menjaga kemurnian
tumbuh-tumbuhan pusaka di kebun mereka. Jika tak keberatan untuk sedikit
repot, menjaga tanaman-tanaman pusaka dapat dilakukan dengan cara: 1)
isolasi jarak, 2) isolasi kurungan, 3) isolasi bunga, dan 4) isolasi
waktu.
Isolasi jarak dilakukan dengan menanam sekelompok
tumbuhan pusaka dari satu varietas secara berjauhan dari tumbuhan serupa
namun tergolong dalam varietas berbeda. Jarak yang dibutuhkan
berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman (rincian dicantumkan pada
bagian akhir tulisan).
Isolasi kurungan dilakukan dengan cara melindungi
sekelompok tumbuhan dari satu varietas dengan kain tipis, sehingga
cahaya matahari tetap hadir dan angin yang berhembus tidak membawa serta
serbuk-serbuk dari varietas lain. Serangga yang merupakan polinator
alami juga tidak dapat masuk, sehingga harus digantikan fungsinya oleh
angin atau tangan manusia, baik itu dengan menempelkan bunga satu ke
bunga yang lain, atau dengan menggoyang tanaman sehingga serbuk sarinya
menyebar dalam kurungan.
Isolasi bunga biasa dilakukan pada pohon-pohon buah,
yakni dengan menempelkan bunga satu ke bunga lain lalu membungkus tiap
bunga dengan kantong plastik. Apabila terdapat banyak bunga pada satu
tangkai, seperti pada mangga, maka pembungkusan dapat langsung dilakukan
per tangkai bunga.
Isolasi waktu dilakukan dengan cara menanam
sekelompok tumbuhan dari satu varietas di lingkup ruang yang aman dalam
jangka waktu yang berbeda dengan penanaman varietas lain, sehingga
penyerbukan/polinasi hanya terjadi pada satu varietas dalam satu musim
tanam.
[7] PENYIRAMAN
Pilihlah tanaman induk yang sehat dan kuat agar benih-benih yang
diambil menghasilkan keturunan yang sehat dan kuat pula. Pastikan akar
mendapatkan siraman air yang cukup pada masa tanaman berbunga hingga
masa panen, namun biarkan tanaman kekurangan air ketika memasuki masa
siap diambil benih-benihnya.
[8] BIENIAL
Beberapa jenis tumbuhan tergolong bienial, yang artinya memiliki
rentang hidup 2 tahun. Untuk banyak jenis tumbuhan dari negara empat
musim, bienial berarti tumbuhan tersebut harus melewati satu musim
dingin, atau terpapar pada frost selama beberapa minggu,
sebelum menghasilkan bunga yang akhirnya menjadi benih.
Contohnya adalah
varietas-varietas dari keluarga sawi atau wortel. Sebagian pekebun di wilayah-wilayah beriklim hangat telah
bereksperimen dengan mencabut tanaman bersama akar sekaligus tanahnya
untuk dimasukkan ke dalam mesin pembeku (freezer) selama kurang
lebih 6 minggu sebelum menanamnya kembali. Benih-benih tumbuhan bienial
juga dapat disimpan dahulu dalam kulkas selama beberapa hari sampai
mengecambah, untuk kemudian segera disemai di kebun atau di pot pada
lokasi yang sejuk.
Dalam perkembangannya, banyak jenis tumbuhan bienial yang telah
mengalami adaptasi iklim sehingga tidak harus melewati musim dingin
untuk bisa menghasilkan benih. Hanya kesabaran dan ketelatenan dalam
mengadaptasi tumbuhan bienial yang bisa membuat seorang pekebun sukses
mendapatkan benih-benih untuk ditanam kembali.
[9] PANDUAN PER TANAMAN
Diterjemahkan dan disesuaikan dari howtosaveseeds.com. Demi penyempurnaan panduan ini, sampaikan masukan berdasarkan pengalaman Anda kepada kami lewat permablitzjogja[at]gmail.com.
01. Adas/Fennel (termasuk Adas Sowa/Dill): Tergolong
bienial. Persilangan antar-varietas adas dapat terjadi. Untuk menjaga
kemurnian satu varietas, diperlukan isolasi jarak setidaknya 800 meter.
Biarkan benih mengering pada tangkai sebelum diambil. Dalam kondisi
baik, benih adas dapat disimpan selama 3 tahun.
02. Arugula: Tergolong bienial. Arugula
steril bila tumbuh sendiri. Serangga harus mempolinasi bunga dari
setidaknya 10 arugula yang ditanam berdekatan supaya benih bisa muncul.
Walau tidak dapat menyilang dengan sawi-sawian atau kubis-kubisan lain,
persilangan antar-varietas arugula dapat terjadi. Untuk isolasi jarak,
kelompok satu jenis arugula harus berada kurang lebih 800 meter dari
jenis lain. Tunggu sampai benih mengering pada kantong biji, namun
jangan terlalu lama karena kantong dapat pecah dengan sendirinya dan
benih-benihnya yang mungil akan menyebar dan sulit dikenali. Dalam
kondisi baik, benih arugula dapat disimpan selama 4 tahun.
03. Basil (termasuk Kemangi): Varietas basil atau
kemangi yang berbeda dapat saling menyilang. Untuk penyerbukan, basil
biasanya bergantung pada serangga-serangga berukuran sangat kecil dan
tidak dapat terbang jauh, sehingga hanya dibutuhkan kurang lebih 45
meter untuk isolasi jarak. Potong tangkai bunga yang telah menua, lalu
jemur di sinar matahari. Remas atau pukul-pukulkan bunga basil yang
telah benar-benar kering sampai biji-bijinya menghambur. Basil yang
batangnya dipotong dapat memunculkan daun-daun dan tangkai bunga baru.
Dalam kondisi baik, benih basil atau kemangi dapat disimpan selama 5
tahun.
04. Bawang Merah (termasuk Bawang Bombay): Untuk
menjaga kemurnian bawang merah jenis pusaka, diperlukan jarak 1,5
hingga 4,5 kilometer untuk isolasi, walau isolasi kurungan atau isolasi
tangkai bunga dapat juga dilakukan (penyerbukan dilakukan dengan
menggunakan kuas halus). Biarkan benih menua dan mengering pada
tanaman. Dalam kondisi baik, benih bawang merah dapat disimpan selama
1-2 tahun.
05. Bawang Putih: Umumnya
dikembangkan dari butir-butir siungnya. Namun dapat pula dikembangkan
dari benih. Biarkan benih mengering pada tangkai bunga sebelum diambil.
Dalam kondisi baik, benih bawang putih dapat disimpan selama 1-2 tahun.
06. Bayam (termasuk Amaranth): Penyerbukan alami
mudah terjadi pada bayam, demikian pula persilangan, bahkan dengan
spesies yang berbeda. Cara paling mudah untuk isolasi adalah dengan
membungkus kepala bunga dengan kantong, sebab isolasi jarak untuk
sekelompok bayam dari satu jenis memerlukan luasan pemisah 1 hingga 3
kilometer. Untuk mengumpulkan benih, potong tangkai bunga yang telah
mengering lalu goyang-goyangkan atau pukul-pukulkan pada alas kering.
Benih bayam dapat bertahan untuk jangka waktu yang sangat lama dan tidak
membutuhkan penyimpanan khusus.
07. Bit (termasuk Swiss Chard): Tergolong
bienial. Bit dan Swiss chard dapat saling menyilang. Isolasi jarak
memerlukan luasan pemisah 3-8 kilometer, walau isolasi kurungan dianggap
lebih mudah. Dibutuhkan 20 hingga 30 tanaman dari masing-masing jenis
untuk dapat menghasilkan benih-benih yang kuat. Biarkan biji mengering
pada tanaman sebelum dipetik dan dijemur lebih lanjut di sinar matahari.
Dalam kondisi baik, benih bit dan Swiss chard dapat disimpan selama 5
tahun.
08. Brokoli: Tergolong bienial.
Penyerbukan biasanya hanya dapat dilakukan oleh serangga. Untuk
menghindari penyilangan dengan kubis-kubisan jenis lain, isolasi jarak
memerlukan luasan pemisah sekitar 1,5 kilometer. Brokoli tidak dapat
menghasilkan benih apabila tumbuh sendirian — satu kelompok harus
terdiri dari setidaknya 10 tanaman agar daya tahan benihnya terjaga.
Setelah brokoli dipanen untuk dimakan, tinggalkan satu atau dua tunas
samping untuk menghasilkan bunga. Jangan petik kantong biji sebelum
benar-benar kering agar benih yang dikumpulkan tidak membusuk. Dalam
kondisi baik, benih brokoli dapat disimpan selama 5 tahun. 09. Brussels Sprouts: sama dengan arugula.
10. Bunga Matahari: Persilangan
antar-varietas bunga matahari dapat dicegah dengan isolasi jarak sejauh 1
hingga 5 kilometer. Karena kemungkinan persilangan sangat tinggi,
isolasi per bunga atau isolasi kurungan lebih disarankan. Kedua cara
isolasi ini mengandalkan penyerbukan dengan bantuan tangan, terutama
isolasi per bunga, sehingga kantong harus dibuka, kepala-kepala bunga
digesek-gesekkan, lalu kantong segera dipasangkan kembali. Biarkan bunga
mengering pada tangkainya sebelum dipotong dan digantung terbalik.
Biji-biji bunga matahari dapat dikumpulkan dengan cara digosok-gosokkan
pada permukaan yang keras, namun pastikan kulit bijinya tidak pecah.
Dalam kondisi baik, benih bunga matahari dapat disimpan selama 5 tahun.
11. Cabe: Persilangan cabe dapat
terjadi antar-varietas, namun tidak pada spesies yang berbeda seperti
antara cabe dengan paprika. Isolasi jarak membutuhkan pemisahan
antar-varietas kurang lebih sejauh 150 meter, walau isolasi kurungan
tergolong lebih mudah. Biarkan cabe matang dan benar-benar mengering
pada tangkainya sebelum dipetik. Gunakan sarung tangan untuk membelah
cabe dan mengeluarkan biji-bijinya untuk dijemur lebih lanjut sebelum
disimpan. Dalam kondisi baik, benih cabe dapat disimpan selama 2-3
tahun.
12. Jagung: Jagung sebaiknya
ditanam dalam blok-blok, bukan dalam satu jejeran panjang. Penyerbukan
pada jagung umumnya terjadi lewat hembusan angin, sehingga isolasi jarak
membutuhkan luasan pemisah sekitar 1,5 kilometer untuk mencegah
persilangan (pada kebun-kebun jagung yang saling bertetangga, diperlukan
jejeran struktur atau tumbuhan penahan pada sisi arah datangnya angin).
Isolasi waktu juga dapat diterapkan. Untuk menyimpan benih, biarkan
tongkol jagung menua dan mengering pada tangkainya. Hindari penyiraman
agar benih tidak membusuk atau mengecambah. Jagung yang sudah dipetik
untuk diambil benihnya perlu dikeringkan lebih lanjut di tempat yang
terlindung dari hujan maupun serangga (beberapa dapur tradisional
memiliki struktur tempat pengeringan benih di atas tungkunya). Daya
tahan benih jagung pusaka dapat terjaga apabila terdapat setidaknya 100
pokok jagung dari satu varietas dalam satu kebun. Apabila ditanam untuk
dimakan, diperlukan setidaknya 200 pokok jagung, separo untuk
konsumsi dan separo untuk benih. Apabila kurang dari itu, maka akan
terjadi penurunan kualitas pada generasi berikutnya. Dalam kondisi baik,
benih jagung manis dapat disimpan selama 3 tahun, dan benih jagung
tepung atau popcorn dapat disimpan selama 5 tahun.
13. Kacang-kacangan: Persilangan
antar-varietas jarang terjadi, namun kacang-kacangan yang tergolong
langka dapat terjamin kemurniannya dengan isolasi jarak sejauh 30 meter.
Biarkan kacang mengering pada tangkai. Usahakan agar kacang yang
memasuki masa siap petik untuk benih tidak terkena air, sebab kelembaban
dapat mengurangi daya tahan benih dan masa simpan. Kacang yang terkena
air bahkan dapat mengecambah di dalam kulitnya. Dalam kondisi baik,
benih kacang-kacangan dapat disimpan selama 4 tahun.
14. Kale: sama dengan arugula.
15. Kapas: Penyerbukan pada kapas
mengandalkan bantuan serangga, dan isolasi jarak membutuhkan luasan
pemisah sekitar 250 meter, walau isolasi kurungan secara bergilir
tergolong lebih praktis. Biarkan kantong biji kapas memecah dengan
sendirinya hingga seratnya tampak menggumpal, dan benih-benih yang
terdapat di dalamnya pun siap untuk dikumpulkan dan disimpan untuk waktu
yang lama.
16. Kembang Kol: mirip dengan arugula, dengan isolasi jarak dua kali lipat yakni setidaknya 1,5 kilometer.
17. Ketumbar/Cilantro/Coriander: Tergolong
bienial. Persilangan antar-varietas dapat terjadi, dan isolasi jarak
membutuhkan luasan pemisah sekitar 800 meter. Biarkan benih mengering
pada tanaman sebelum dikumpulkan. Dalam kondisi baik, benih ketumbar
dapat bertahan untuk waktu yang sangat lama.
18. Kubis: sama dengan arugula.
19. Labu (termasuk Kendur): Labu dapat dibedakan antara spesies Cucurbita maxima dan Cucurbita pepo,
dan persilangan antar-varietas hanya terjadi pada spesies yang sama.
Labu yang dipilih untuk benih sebaiknya disimpan utuh terlebih dahulu
selama 3 minggu sebelum biji-bijinya diambil dan dikeringkan. Lakukan
fermentasi apabila diperlukan. Dalam kondisi baik, benih labu dapat
bertahan selama 5 tahun.
20. Lobak: Persilangan
antar-varietas lobak dapat terjadi, namun tidak dengan turnip ataupun
jenis kubis-kubisan lain. Isolasi jarak tiap varietas membutuhkan luasan
pemisah kurang lebih 800 meter. Petik kantong biji yang telah
benar-benar kering tiap 1 atau 2 hari sebelum kantong pecah dengan
sendirinya. Dalam kondisi baik, benih lobak dapat disimpan selama 4-5
tahun.
21. Lokio/Chive (termasuk Garlic Chive): Perbanyakan
lokio yang lebih umum adalah dengan memilah umbinya menjadi beberapa
bagian, meskipun bunganya dapat juga menghasilkan benih setelah
diserbuki oleh serangga. Persilangan dapat terjadi antar-varietas lokio,
dan isolasi jarak membutuhkan luasan pemisah sekitar 1,5 kilometer.
Benih dapat diambil ketika tangkai bunga telah benar-benar kering. Dalam
kondisi baik, benih lokio dapat disimpan selama 1-2 tahun.
22. Melon (termasuk Melon Putih dan Cantaloupe):
Melon bergantung pada serangga untuk penyerbukan. Persilangan
antar-varietas dapat terjadi, sehingga untuk isolasi jarak dibutuhkan
luasan pemisah kurang lebih 800 meter antara jenis-jenis yang berbeda.
Melon yang siap diambil benihnya ditandai dengan mengeringnya
sulur-sulur yang terdekat dari buah. Setelah dipetik, buah harus
disimpan utuh selama 3 minggu sebelum biji-bijinya diambil dan
dibersihkan. Bila diperlukan, lakukan fermentasi benih selama 3-4 hari.
Dalam kondisi baik, benih melon dapat disimpan selama 5 tahun.
23. Okra: Isolasi jarak membutuhkan
luasan pemisah antara 400 meter hingga 1,5 kilometer, walaupun isolasi
waktu dianggap lebih mudah karena okra hidup untuk waktu yang lama.
Benih sebaiknya dikumpulkan dari kelompok okra yang ditanam lebih awal.
Biarkan benih mengering pada tangkainya, dan kumpulkan benih ketika
kantong bijinya sedikit memecah. Buka kantong biji lalu jemur biji-biji
tersebut di sinar matahari. Benih yang akan segera ditanam sebaiknya
direndam dulu semalaman dalam air. Dalam kondisi baik, benih okra dapat
disimpan selama 4 tahun.
24. Peterseli/Parsley: Tergolong
bienial. Persilangan antar-varietas peterseli dapat terjadi, dan
dibutuhkan sekitarnya 1,5 kilometer untuk isolasi jarak. Biarkan benih
menua dan mengering pada tangkai sebelum diambil. Dalam kondisi baik,
benih peterseli dapat disimpan selama 2-3 tahun.
25. Polong-polongan (termasuk Ercis): Polong-polongan
tidak mudah untuk saling menyilang. Akan tetapi, untuk menjaga
kemurnian polong-polongan langka, isolasi jarak memerlukan luasan
pemisah sekitar 15 meter, walau isolasi bunga dan isolasi kurungan juga
bisa dilakukan. Jaga kantong biji yang akan diambil benihnya dari
penyiraman atau hujan, sebab polong-polongan mudah terkena jamur bila
lembab. Biarkan benih mengering pada tangkainya sebelum diambil. Dalam
kondisi baik, benih polong-polongan dapat disimpan selama 2 tahun.
26. Sawi: mirip dengan arugula,
walaupun banyak jenis sawi di wilayah-wilayah beriklim hangat yang tidak
lagi harus melewati musim dingin untuk berbunga dan menghasilkan benih.
27. Selada/Daun Sla/Lettuce: Tergolong
bienial. Persilangan antar-varietas selada dapat terjadi, dan isolasi
jarak yang aman adalah setidaknya 7,5 meter. Selada melewati periode
berbunga yang lama, dan munculnya kantong-kantong biji tidak pernah
serentak dalam satu kelompok. Apabila kantong-kantong biji telah muncul,
biarkan sampai kering dan kumpulkan benih setiap 3 hari sekali. Selama
tidak ada hujan, bisa juga menunggu sampai seluruh kantong biji
mengering sebelum tangkainya dipetik dan digantung terbalik dengan
diberi alas di bawahnya. Dalam kondisi baik, benih selada dapat disimpan
selama 3 tahun.
28. Seledri/Celery: Tergolong
bienial, seledri juga membutuhkan bantuan penyerbukan oleh serangga.
Persilangan antar-varietas dapat terjadi, dan bisa dicegah dengan
isolasi jarak sejauh kurang lebih 1,5 kilometer. Setelah daun seledri
dipanen, biarkan benihnya benar-benar mengering pada tanaman sebelum
dipetik dan dijemur. Dalam kondisi baik, benih seledri dapat disimpan
selama 5 tahun.
29. Semangka: sama dengan melon.
30. Sesawi/Mustard: mirip dengan arugula, dengan tambahan pentingnya isolasi kurungan.
31. Sorgum (termasuk Sorgum Sapu): Persilangan
antar-varietas sorgum biasanya tidak terjadi.
Akan tetapi, apabila
ingin menjaga kemurnian benih sorgum jenis langka, isolasi dapat
dilakukan per tangkai bunga, dengan kurungan, atau satu varietas dengan
yang lain harus terpisah setidaknya 200 meter. Biarkan benih mengering
pada tanaman sebelum dipetik dan ditampi. Simpan di tempat yang
terlindungi sebab benih sorgum sangat disukai serangga dan
binatang-binatang pengerat. Dalam kondisi baik, benih sorgum dapat
disimpan selama 4 tahun.
32. Terong: Isolasi jarak untuk
tiap varietas terong membutuhkan luasan pemisah setidaknya 15 meter.
Biarkan terong menua pada tangkainya hingga jauh melewati masa siap
konsumsi. Terong yang siap diambil benihnya ditandai dengan warna putih,
kuning, atau coklat mengilap. Usahakan agar terong tidak terkena tanah
agar tidak membusuk sebelum diambil benihnya. Lakukan fermentasi. Dalam
kondisi baik, benih terong dapat disimpan selama 5 tahun.
33. Timun: Persilangan
antar-varietas timun dapat terjadi, dan isolasi jarak membutuhkan luasan
pemisah sekitar 800 meter untuk tiap varietas. Biarkan timun pada
tangkainya sampai melewati masa siap dimakan. Simpan utuh selama 3
minggu, kemudian belah timun untuk pemisahan dan penjemuran
biji-bijinya. Lakukan fermentasi apabila diperlukan. Dalam kondisi baik,
benih timun dapat disimpan selama 10 tahun.
34. Tomat: Persilanganantar-varietas
tomat modern biasanya tidak terjadi. Pengecualian khusus berlaku untuk
jenis tomat ceri dan tomat yang daunnya mirip daun kentang.
Varietas-varietas dari kedua macam tomat ini membutuhkan isolasi jarak
setidaknya 150 meter agar tidak terjadi persilangan. Disarankan untuk
tidak menanam terlalu banyak tomat jenis langka dalam satu waktu tanam
agar kemurnian tiap jenis bisa terjaga. Biarkan tomat menua pada tangkai
sampai setidaknya memasuki masa siap konsumsi jika ingin mengambil
benihnya. Fermentasi sangat disarankan. Dalam kondisi baik, benih tomat
dapat disimpan selama 4 tahun.
35. Tomatilo: Persilangan
antar-varietas tomatilo dapat terjadi, dan isolasi jarak yang aman
adalah sekurangnya 150 meter, walaupun isolasi kurungan juga dapat
dilakukan. Untuk mendapatkan benih yang kuat, dibutuhkan setidaknya 15
tomatilo dalam satu kelompok. Biarkan tomatilo matang seluruhnya sebelum
dipetik untuk benih. Fermentasi sangat disarankan. Dalam kondisi baik,
benih tomatilo dapat disimpan selama 3 tahun.
36. Turnip: Tergolong bienial.
Turnip termasuk satu spesies dengan sawi Cina dan kubis Cina, sehingga
isolasi jarak untuk tiap varietas membutuhkan luasan pemisah setidaknya
1,5 kilometer. Turnip steril bila tumbuh sendirian, sehingga dibutuhkan
setidaknya 10 turnip dalam satu kelompok untuk bisa menghasilkan benih.
Biarkan benih mengering pada tangkainya sebelum diambil. Dalam kondisi
baik, benih turnip dapat disimpan selama 4-5 tahun.
37. Wortel: Tergolong bienial, wortel juga
mengandalkan penyerbukan oleh serangga. Kebanyakan wortel yang dijual di
pasaran adalah hasil persilangan. Apabila Anda memiliki benih wortel
organik atau pusaka, jaga kemurniannya dengan melakukan isolasi jarak
sejauh kurang lebih 800 meter dari jenis lain. Isolasi kurungan juga
dapat dilakukan, namun membutuhkan bantuan penyerbukan oleh tangan.
Pucuk wortel dapat disimpan dalam kulkas untuk kemudian ditanam agar
menghasilkan bunga, meskipun kemungkinannya kecil pada iklim hangat
karena akarnya, yang muncul sangat perlahan, harus berada dalam kondisi
stabil. Biarkan tangkai benih menua dan mengering pada tanaman sebelum
dipetik dan dijemur. Dalam kondisi baik, benih wortel dapat disimpan
selama 3 tahun.
Tutorian blog banjar yang akan membahas tentang perlakuan benih cabai bertujuan untuk menghasilkan bibit tanaman berkualitas,
mempercepat perkecambahan, dan membunuh bibit penyakit yang terbawa
benih. Perlakuan benih dilakukan sebelum persemaian atau penanaman ke
polibag. Pada artikel ini, kami akan menjelaskan 3 teknik perlakuan
benih secara sederhana.
Perendaman dengan air hangat
Perlakuan benih ini bertujuan untuk
mempermudah serta mempercepat perkecambahan benih. Benih direndam dalam
air hangat selama 4-6 jam. Setelah itu, benih dibungkus dengan handuk
atau kertas koran yang dibasahi. Kemudian diperam dalam kaleng atau
kotak biskuit, di dalam kaleng tersebut diberi penerangan dengan lampu
15 watt. Penerangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan suhu di dalam
kaleng. Perlu diperhatikan, bahwa handuk atau kertas koran pembungkus
benih harus selalu dijaga kelembabannya. Setelah muncul kecambah atau
bakal akar, benih siap untuk ditanam di persemaian. Pada tanaman cabai
atau tomat, benih biasanya berkecambah dalam waktu 3-4 hari.
Perendaman dengan fungisida
Sebelum disemai, benih terlebih dahulu direndam dalam larutan
fungisida berbahan aktif benomil. Konsentrasi larutan adalah 2 gram benomil dan 1
gram streptomicyn sulfat per liter air. Perendaman dilakukan selama 4-6
jam, kemudian benih diperam seperti pada perlakuan dengan air hangat.
Pengadukan benih dengan fungisida dan bakterisida dalam formulasi tepung
Karena
perendaman dan pemeraman menyulitkan petani saat melakukan penyemaian,
maka cara yang lebih praktis untuk perlakuan benih adalah dengan
pengadukan dalam fungisida dan bakterisida dalam formulasi tepung. Cara
ini lebih sering dilakukan oleh petani karena lebih efisien waktu dan
memudahkan pekerjaan. Benih yang masih berada dalam kemasan dibuka
dengan cara digunting pada bagian atasnya. Kemudian masukkan fungisida
berbahan aktif benomil dan bakterisida berbahan aktif streptomicyn
sulfat secukupnya. Kemudian kemasan yang telah digunting dilipat
kembali, dan dikocok-kocok hingga seluruh permukaan benih dalam kemasan
terlapisi oleh fungisida dan bakterisida yang telah dimasukkan. Setelah
itu, benih siap ditanam di media persemaian.
Berdasarkan pengalaman penulis, perlakuan benih cabai dengan cara kering atau
pengadukan bukan hanya lebih efisien, tetapi juga lebih efektif untuk
kesehatan tanaman selama dalam persemaian. Selain itu, penggunaan dua
jenis pestisida yang bekerja secara sistemik tersebut dapat mengurangi
tingkat serangan penyakit di persemaian.